Bank Dunia mencatat indeks harga energi global pada Juli 2022 berada di level 168,58, sedikit menurun dari bulan sebelumnya seperti terlihat pada grafik.
Meski turun tipis secara bulanan, indeks harga energi global pada Juli 2022 masih lebih tinggi sekitar 72% dibanding posisi setahun sebelumnya (year-on-year/yoy).
Indeks harga energi Bank Dunia mengukur pertumbuhan harga tiga komoditas energi fosil, yakni minyak mentah, batu bara, dan gas alam. Adapun indeks ini disusun dengan dasar perhitungan tahun 2010 = 100.
Menurut data Bank Dunia, pada Juli 2022 harga minyak mentah Brent turun secara bulanan sekitar 9% (month-on-month/mom) ke US$108,92 per barel. Namun, jika dilihat secara tahunan harga ini masih lebih tinggi sekitar 46% (yoy) dibanding Juli 2021.
Kemudian pada Juli 2022 harga gas alam di Eropa naik 53% (mom) ke US$51,33 per mmbtu. Jika dilihat secara tahunan, harga ini lebih tinggi sekitar 310% (yoy) dibanding Juli 2021.
(Baca: Subsidi Energi Capai Rp210,7 Triliun dalam RAPBN 2023)