Investasi sektor energi baru terbarukan dan konservasi energi (EBTKE) mencapai US$ 1,51 miliar pada 2021. Nilai investasi ini hanya memenuhi 74% dari target yang ditetapkan sebesar US$ 2,04 miliar pada tahun lalu.
Nilai investasi sebesar US$ 1,51 miliar tersebut terdiri dari US$ 0,34 miliar untuk bioenergi, US$ 0,48 miliar untuk aneka EBT, dan US$ 0,68 miliar untuk panas bumi.
Sejak 2017, nilai investasi sektor EBTKE cenderung fluktuatif. Nilai investasi tertinggi tercatat sebesar US$ 1,96 miliar pada 2017. Pada 2018, nilai tersebut turun menjadi US$ 1,53 miliar pada 2018.
Nilai investasi tercatat meningkat menjadi US$ 1,71 miliar pada 2019. Pada 2020, nilai investasi tersebut turun lagi menjadi US$ 1,36 miliar.
Pemerintah menargetkan investasi EBTKE dapat mencapai US$ 3,91 miliar pada 2022. Investasi ini terdiri dari US$ 0,16 miliar untuk bioenergi, US$ 2,79 miliar untuk aneka EBT, dan US$ 0,95 miliar untuk panas bumi.
(Baca: Komitmen Pendanaan Energi Bersih di Italia Terbesar di Negara G20, Bagaimana Indonesia?)