Laporan Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) pada Januari 2021 menunjukkan, Rusia dinobatkan sebagai negara dengan kekuatan nuklir terbesar di dunia. Tercatat, negara tersebut memiliki 6.255 hulu ledak.
Menyusul, Amerika Serikat (AS) di posisi kedua dan memiliki 5.550 hulu ledak. Kemudian, Tiongkok dan Britania Raya memiliki 350 hulu ledak dan 225 hulu ledak.
Prancis dan Pakistan di posisi berikutnya dengan masing-masing 290 hulu ledak dan 165 hulu ledak. Lalu, India, Israel, dan Korea Utara masing-masing memiliki 156 hulu ledak, 90 hulu ledak, dan 40 hulu ledak.
Secara total, ada 13.080 hulu ledak nuklir dari 9 negara tersebut pada 2021. Jumlah tersebut menurun 2,38% dibanding tahun sebelumnya yang sebanyak 13.400 hulu ledak.
Sebagai informasi, Iran akan mengizinkan inspektur dari pengawas nuklir PBB untuk melakukan pemeriksaan pada peralatan pemantauan nuklir negara tersebut. Kesepakatan itu muncul menjelang pertemuan penting Iran dan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) pada Senin 13 September 2021, yang disebut-sebut sebagai tanda bahwa hubungan antara Iran dan IAEA bergerak maju menyusul kehancurannya dalam beberapa tahun terakhir.
(Baca: 10 Negara dengan Cadangan Uranium Terbesar di Dunia)