Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM mengungkapkan serapan biodiesel Indonesia mencapai 833.197 kilo liter (kl) pada September 2021.
Selama Januari-September 2021, serapan tertinggi terjadi pada Juni. Serapan biodiesel mencapai 867.458 kl pada bulan tersebut. Jumlah serapan ini bahkan lebih tinggi dari rerata alokasi serapan biodiesel tiap bulan yang sebanyak 766.667 kl. Sementara serapan terendah tercatat hanya sebesar 555.611 kl pada Januari 2021.
Secara nasional, serapan biodiesel nasional sudah mencapai 6,65 juta kl pada Oktober 2021. Ini berarti serapan biodiesel nasional sudah mencapai 72,17% dari target 9,2 juta kl sepanjang 2021.
Sementara itu, serapan biodiesel domestik mencapai 8,4 juta kl pada 2020 lalu. Capaian tersebut mencapai 87,96% dari alokasi yang ditetapkan oleh Kementerian ESDM sebesar 9,55 juta kl.
Dengan adanya Program Mandatori B30, semua bahan bakar diesel di Indonesia diwajibkan setidaknya memiliki campuran 30% biodiesel dan 70% solar. Pada 2022, pemerintah juga berencana meningkatkan kadar biodiesel menjadi B40.
(baca: Konsumsi Biofuel Indonesia Tertinggi Ketiga di Dunia)