Badan Pusat Statistik (BPS) menghimpun input atau masukan energi terbarukan sepanjang 2017-2021.
Energi terbarukan itu meliputi biomassa, air, panas bumi, angin, dan surya. Dari deretan energi ini, biomassa menyumbang input terbesar selama lima tahun terakhir.
Catatan BPS menunjukkan, pada 2017 input biomassa mencapai 526 petajoule (pj). Angkanya kemudian meningkat pada 2018, menjadi 640 pj.
Kemudian pada 2019, input energi yang berasal dari pembakaran limbah organik ini meningkat signifikan menjadi 802 pj. Sayangnya, pada 2020 capaiannya turun menjadi 774 pj.
Selanjutnya pada 2021, input biomassa tercatat meningkat lagi menjadi 799 pj.
Energi terbarukan dengan input terbesar selanjutnya adalah air. Meski volumenya masih jauh dibandingkan biomassa, energi air tetap menunjukkan adanya dominasi peningkatan.
Rinciannya, pada 2017 input energi air sebesar 72 pj. Kemudian pada 2018 dan 2019 turun dengan capaian volume yang sama, yakni 52 pj.
Menginjak 2020, inputnya naik menjadi 76 pj. Kemudian pada 2021 meningkat tipis menjadi 77 pj.
(Baca juga: Ini Realisasi Produksi sampai Ekspor Biodiesel Indonesia hingga Awal 2023)
Energi terbarukan dengan input terbesar selanjutnya adalah panas bumi. Pada 2017 input energi ini mencapai 39 pj. Pada 2018 menurun menjadi 34 pj.
Kemudian pada 2019 naik tipis menjadi 35 pj. Input energi ini mengalami kenaikan signifikan pada 2020, yang mencapai 49 pj. Kemudian pada 2021, angkanya naik tipis menjadi 50 pj.
Selanjutnya ada energi angin. Selama 2017-2018, energi ini tidak memberikan kontribusi terhadap masukan energi terbarukan Indonesia.
Namun pada 2019-2021, input energi angin masing-masing mencapai 1 pj.
Tak berbeda jauh dengan angin, energi surya juga tak menyumbang masukan sepanjang 2017-2019. Kendati begitu, ada peningkatan pada 2020-2021, yang masing-masing menyumbang 1 pj.
Secara keseluruhan, tren input energi terbarukan terus meningkat selama lima tahun terakhir.
Rinciannya, pada 2017 mencapai 637 pj; pada 2018 mencapai 726 pj; pada 2019 mencapai 890 pj; pada 2020 mencapai 901 pj; pada 2021 mencapai 928 pj.
(Baca juga: Ini Besaran Input Batu Bara, Minyak Bumi, dan Gas Alam Selama 2017-2021)