Menurut laporan yang dirilis Yayasan Humanis dan Inovasi Sosial (Hivos), hampir semua pelanggan listrik daya rendah di Indonesia mengonsumsi gas LPG bersubsidi.
Laporan tersebut mencatat 97,5% pelanggan listrik rumah tangga 450 VA mengonsumsi LPG 3 kg. Sementara proporsi pelanggan listrik 900 VA yang mengonsumsi gas sejenis mencapai 86,3%.
Proporsi pelanggan listrik 900 VA (nonsubsidi) yang mengonsumsi LPG 3 kg ada sebanyak 80,3%. Kemudian pelanggan daya listrik 1.300 VA yang mengonsumsi gas sejenis ada 70,2%, dan pelanggan listrik 2.200 VA sebanyak 46,7%.
Berikutnya pelanggan daya listrik 3.500–5.500 VA yang mengonsumsi LPG 3 kg ada sebanyak 31,6%, dan pelanggan listrik 6.600 VA yang mengonsumsi gas sejenis ada 10%.
Gas LPG 3 kg merupakan bahan bakar bersubsidi yang ditujukan bagi rumah tangga tidak mampu. Meski demikian, menurut laporan Hivos ini LPG 3 kg juga cukup banyak digunakan rumah tangga mampu yang berlangganan listrik dengan daya besar.
(Baca: LPG 3 Kg Diganti Kompor Listrik, Berapa Besar Pasar Kompor Listrik Global?)