Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan, realisasi produksi batu bara Indonesia mencapai 775 juta ton pada 2023.
Angkanya naik 12,8% dibanding 2022 (year-on-year/yoy), sekaligus menjadi rekor produksi tertinggi baru.
Sepanjang 2023, batu bara yang dimanfaatkan untuk ekspor mencapai 518 juta ton, naik 11,4% (yoy).
"Peningkatan ini disebabkan karena demand energi yang meningkat dan pasokan energi alternatif lainnya agak terganggu pasokannya," kata Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam konferensi pers, Senin (15/1/2024).
Kemumdian 213 juta ton batu bara dimanfaatkan untuk domestic market obligation (DMO) atau kebutuhan dalam negeri. Realisasi ini melampaui target yang dipatok 177 juta ton.
Arifin menyebut, pemanfaatan batu bara domestik meningkat, salah satunya karena ada kenaikan permintaan listrik.
"Penyebab kedua (peningkatan DMO) karena adanya (proyek) PLTU baru 35 gigawatt yang masih berlangsung untuk diselesaikan," katanya.
Adapun Kementerian ESDM mematok target produksi batu bara 2024 sebanyak 710 juta ton, dengan alokasi untuk kebutuhan domestik 181,28 juta ton.
(Baca juga: Harga Acuan Batu Bara Indonesia Naik 7,21% Awal 2024)