Percepatan transisi energi bersih akan menjadi salah satu topik pembahasan dalam KTT G20 di Bali pada 2022. Italia menjadi negara dengan komitmen pendanaan energi bersih terbesar di antara negara G20 lainnya.
Italia memiliki komitmen pendanaan energi bersih sebesar total US$ 49,08 miliar dalam periode Januari 2020 hingga 1 Desember 2021. Dari jumlah tersebut, sebanyak US$ 35,79 untuk pendanaan energi bersih bersyarat dan US$ 13,29 miliar untuk bersih tidak bersyarat.
Indonesia menjadi salah satu negara G20 dengan komitmen terendah, hanya 0,24 untuk energi bersih bersyarat. Ada empat negara yang belum berkomitmen sama sekali, yaitu Arab Saudi, Rusia, Argentina, Brazil.
Pendanaan energi bersih tidak bersyarat berarti pendanaan yang mendukung produksi dan konsumsi energi yang rendah karbon dan berdampak kecil terhadap lingkungan.
Sementara itu, pendanaan bersih bersyarat berarti pendanaan yang mendukung transisi dari energi fosil tapi implementasi terkait pengurangan dampak lingkungan yang masih belum jelas. Contohnya adalah komitmen terhadap kendaraan listrik, tetapi sumber listriknya berasal dari batu bara atau gas.
(Baca: Kapasitas Pembangkitan Energi Terbarukan Indonesia Urutan ke-5 Terbawah di Antara Negara G20)