Rata-rata volume impor instrumen optik, fotografi, sinematografi, dan medis asal pelabuhan kode hs 90 di Indonesia saat ini sebesar 1,06 juta kg data per Desember 2025. Hanya sebagian kecil saja provinsi, kondisi saat ini terlihat lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya.
(Baca: Jumlah Uang Elektronik Registered Bulanan Periode 2019-2024)
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), DKI Jakarta tercatat dengan volume impor instrumen optik, fotografi, sinematografi, dan medis asal pelabuhan kode hs 90 terbanyak, yaitu 15,08 juta kg. Volume impor instrumen optik, fotografi, sinematografi, dan medis asal pelabuhan kode hs 90 di DKI Jakarta saat ini setara dengan 56,79% dari total seluruh provinsi.
Berikutnya adalah Jawa Timur yang mencatatkan volume impor instrumen optik, fotografi, sinematografi, dan medis asal pelabuhan kode hs 90 3,86 juta kg lebih kecil periode yang sama bulan sebelumnya. Sedangkan untuk data bulanan, volume impor instrumen optik, fotografi, sinematografi, dan medis asal pelabuhan kode hs 90 di provinsi ini turun 71,61% dibandingkan dengan sebelumnya.
Kemudian, volume impor instrumen optik, fotografi, sinematografi, dan medis asal pelabuhan kode hs 90 di Jawa Tengah turun 82,13% menjadi 2,32 juta kg dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya, Kep. Riau dengan volume impor instrumen optik, fotografi, sinematografi, dan medis asal pelabuhan kode hs 90 1,64 juta kg (turun 75,29%) dan Banten dengan volume impor instrumen optik, fotografi, sinematografi, dan medis asal pelabuhan kode hs 90 1,63 juta kg (turun 80,84%)
(Baca: Kep. Riau Catatkan Volume Impor Barang dari Batu, Semen, Asbes, atau Mika asal Pelabuhan Kode Hs 68 Tertinggi)
Berikut ini sepuluh provinsi dengan volume impor instrumen optik, fotografi, sinematografi, dan medis asal pelabuhan kode hs 90 tertinggi pada Desember 2025:
- DKI Jakarta 15,08 juta kg
- Jawa Timur 3,86 juta kg
- Jawa Tengah 2,32 juta kg
- Kep. Riau 1,64 juta kg
- Banten 1,63 juta kg
- Jawa Barat 680,54 ribu kg
- Sulawesi Tengah 386,83 ribu kg
- Sumatera Utara 339,52 ribu kg
- Kalimantan Selatan 289,44 ribu kg
- Maluku Utara 125,92 ribu kg