Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) memproyeksikan ekonomi dunia mulai pulih, meski pandemi virus corona Covid-19 masih berlangsung. Ekonomi dunia diperkirakan tumbuh 5,9% pada 2021, naik dari tahun sebelumnya yang justru terkontraksi 3,1%.
Walau demikian, IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi dunia melambat menjadi 4,9% pada 2022. Hal yang sama terjadi untuk negara maju dan berkembang.
Ekonomi negara maju diproyeksi pulih dari -4,5% pada 2020 menjadi 5,2% pada 2021. Pertumbuhannya kemudian melambat menjadi 4,5% pada tahun depan.
Sementara, ekonomi negara berkembang diproyeksikan tumbuh 6,4% pada 2021, lebih baik dari tahun lalu yang terkontraksi 2,1%. Pertumbuhan ekonomi negara berkembang lalu melambat menjadi 5,1% pada 2022.
Kondisi tersebut terjadi lantaran masih ada ketidakpastian seberapa cepat pandemi virus corona Covid-19 dapat diatasi. Terlebih, muncul corona varian Delta dan sejumlah varian baru lainnya yang menyebar dengan cepat.
Selain itu, angka vaksinasi masih rendah dan belum merata di seluruh dunia. IMF pun memperingatkan adanya gangguan rantai pasok yang mendorong kenaikan harga.
(Baca: IMF Proyeksikan Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,9% pada 2022)