Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah tercatat mengalami pertumbuhan positif dan lebih baik dibandingkan dengan angka nasional pada pada kuartal II 2022 secara tahunan (year-on-year/yoy).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi Jawa Tengah tercatat tumbuh sebesar 5,66% (yoy). Sementara, pertumbuhan ekonomi secara nasional sebesar 5,44% (yoy).
Pertumbuhan terjadi pada hampir semua komponen pengeluaran. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada Komponen Ekspor Barang dan Jasa (termasuk Ekspor Antardaerah) yang tumbuh sebesar 10,14%.
Kemudian diikuti oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) sebesar 6,14%, dan Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonprofit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) sebesar 5,95%.
Di sisi lain, Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PKP) mengalami kontraksi sebesar -3,55%dan Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar -0,66%.
Sementara, lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan signifikan, antara lain Transportasi dan Pergudangan sebesar 89,34%, Jasa lainnya sebesar 18,7%, dan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 18,44%.
Sedangkan, tiga lapangan usaha yang mengalami kontraksi yaitu lapangan usaha Konstruksi yang mengalami kontraksi sebesar -1,46%, Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib -3,39%, dan Pertambangan dan Penggalian -7,16%.
Perekonomian Jawa tengah pada kuartal II 2022 berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) tercatat Rp261,4 triliun. Sementara, ekonomi Jawa Tengah berdasar Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) seebesar Rp385,12 triliun.
(Baca Juga: Penduduk Miskin Jawa Tengah Berkurang, Ini Jumlahnya di Maret 2022)