Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Muaro Jambi, pada 2023 tercatat Rp35,88 triliun. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 6,28% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp32,96 triliun .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2020 pasca covid tercatat mencapai 0,35%.
(Baca: Statistik Persentase Penduduk Miskin di Kota Sungai Penuh 2015-2024)
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 435,68 ribu jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp85.690 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 94.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menjadi unggulan.
Sektor pertanian, kehutanan dan perikanan di Kabupaten Muaro Jambi pada 2023 mencatatkan nilai sebesar Rp16,31 triliun. PDRB ini berada di urutan pertama dibandingkan 17 sektor lain. Sektor ini tumbuh 4,5% dibandingkan dengan angka tahun sebelumnya yang tercatat Rp14,79 triliun.
Kemudian sektor industri pengolahan tumbuh 2,29% menjadi Rp5,05 triliun, sektor pertambangan dan penggalian diurutan ketiga dengan PDRB Rp4,33 triliun (5,6%).
(Baca: 8,36% Penduduk di Kabupaten Sarolangun Masuk Kategori Miskin)
Terakhir, PDRB di Kabupaten Muaro Jambi, untuk urutan lima besar adalah konstruksi dengan nilai Rp2,01 triliun. Menurut BPS, sektor ini selama setahun terakhir berhasil tumbuh 33,56% dari capaian sebelumnya yang tercatat Rp1,45 triliun.
Distribusi PDRB di Kabupaten Muaro Jambi pada 2023
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Muaro Jambi ini adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dengan kontribusi mencapai 40,46%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor pertambangan dan penggalian, sektor industri pengolahan, sektor konstruksi, dan sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Real Estate,Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial,Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum,Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang dan Sektor Pengadaan Listrik dan Gas.