Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, realisasi belanja negara mencapai Rp 2.058,9 triliun hingga Oktober 2021, tumbuh tipis 0,8% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2.041,8 triliun. Realisasi tersebut mencapai 74,9% dari targetnya di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 yang sebesar Rp 2.750 triliun.
Secara rinci, realisasi belanja kementerian/lembaga (K/L) mencapai Rp 833,1 triliun pada Oktober 2021. Nilai tersebut tumbuh 14,8% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 725,7 triliun.
Sementara realisasi belanja non-K/L tercatat sebesar Rp 583,1 triliun pada bulan lalu. Jumlahnya turun 5,7% dibandingkan pada Oktober 2020 yang mencapai Rp 618,2 triliun.
Senada, realisasi transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) pun mengalami penurunan. Tercatat, nilainya sebesar Rp 642,6 triliun pada Oktober 2021. Jumlah itu mengalami penurunan 7,9% dari Oktober 2020 yang mencapai Rp 698 triliun.
Kemenkeu juga mencatat realisasi pendapatan negara sebesar Rp 1.510 triliun pada Oktober 2021. Nilai ini lebih rendah dari realisasi belanja sehingga Indonesia masih mengalami defisit APBN sebesar Rp 548,9 triliun atau 3,29% terhadap produk domestik bruto (PDB).
(Baca: Realisasi Anggaran PEN Baru 66,6% hingga Pertengahan November 2021)