Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Bombana, pada 2023 tercatat Rp8557,37 miliar. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 4,26% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp7780,3 miliar .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2020 pasca covid tercatat mencapai 0,56%.
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 161,49 ribu jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp54.120 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 205.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menjadi unggulan.
Sektor pertanian, kehutanan dan perikanan di Kabupaten Bombana merupakan sektor andalan dan menyumbang kontribusi terbesar PDRB pada 2023 lalu dengan nilai mencapai Rp2,68 triliun. PDRB ini tumbuh 8,1% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat Rp2,37 triliun.
Setelahnya sektor pertambangan dan penggalian tumbuh 2,92% menjadi Rp2,49 triliun, PDRB sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor yang kali ini tumbuh 6,41% menjadi Rp1,17 triliun.
Selain itu, sektor lainnya yang memberikan kontribusi di urutan lima besar adalah jasa pendidikan dengan PDRB Rp350,16 miliar.
Distribusi PDRB di Kabupaten Bombana pada 2023
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Bombana ini adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dengan kontribusi mencapai 31,86%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor pertambangan dan penggalian, sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, sektor konstruksi, dan sektor jasa pendidikan.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum,Sektor Jasa Lainnya,Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang,Sektor Pengadaan Listrik dan Gas dan Sektor Jasa Perusahaan.