Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Tapin, pada 2024 tercatat Rp14,41 juta. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 4,89% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp13,69 juta .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2021 pasca covid tercatat mencapai 3,43%.
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 200,12 ribu jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp72.445 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 133.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor pertambangan dan penggalian menjadi unggulan.
Di urutan pertama yakni sektor pertambangan dan penggalian. Pada 2024 lalu, sektor ini memberikan kontribusi PDRB terbesar dengan nilai mencapai Rp6,21 jutajuta. Nominal ini tumbuh 4,75%.
Di urutan kedua adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan tumbuh 2,74% menjadi Rp2,08 jutajuta kemudian urutan ketiga diikuti oleh PDRB sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor yang kali ini tumbuh 6,56% menjadi Rp1,37 jutajuta.
Selain itu, sektor lainnya yang memberikan kontribusi di urutan lima besar adalah industri pengolahan dengan PDRB Rp691,79 ribujuta.
Distribusi PDRB di Kabupaten Tapin pada 2024
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Tapin ini adalah sektor pertambangan dan penggalian dengan kontribusi mencapai 36,46%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib, dan sektor industri pengolahan.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Jasa Keuangan dan Asuransi,Sektor Jasa Lainnya,Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang,Sektor Jasa Perusahaan dan Sektor Pengadaan Listrik dan Gas.