Meningkatnya kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia mendorong tumbuhnya surplus neraca pembayaran Indonesia untuk sektor jasa-jasa perjalanan pada triwulan I 2018. Data Bank Indonesia menunjukkan bahwa surplus neraca pembayaran jasa-jasa perjalanan pada triwulan I tahun ini tumbuh 64,6% menjadi US$ 1,67 miliar dari triwulan IV 2017 dan juga meningkat 18,7% dari triwulan yang sama tahun sebelumnya.
Meningkatnya surplus neraca pembayaran sektor jasa-jasa perjalanan pada triwulan pertama tahun ini didorong oleh naiknya ekspor jasa-jasa perjalanan sebesar 13,45% menjadi US$ 3,49 miliar dibanding triwulan sebelumnya. Sementara impor jasa-jasa perjalanan hanya tumbuh 11,64% menjadi US$ 1,82 miliar.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik wisman yang berkunjung ke tanah air sepanjang triwulan pertama 2018 tumbuh 14,87% menjadi 3,67 juta jiwa dibanding triwulan pertama 2017. Turis asing dari Tiongkok, Malaysia, Timor Leste serta Singapura mendominasi wisman ke Indonesia. Adapun tingkat penghunian kamar hotel berbintang pada Maret 2018 mencapai 57,1% dari bulan sebelumnya 56,21%, sementara rata-rata lama wisman menginap turun menjadi 2,83 hari dari sebelumny 2,96 hari.