Perekonomian Tiongkok tumbuh 7,9% pada kuartal II-2021 (April-Juni) dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya (year-on-year). Pertumbuhan ini lebih rendah dari prediksi pasar untuk kenaikan 8,1% dan sekaligus lebih lambat dari rekor ekspansi kuartal sebelumnya pada periode Januari-Maret yang sebesar 18,3%.
Meski begitu, pertumbuhan ekonomi Tiongkok pada kuartal II-2021 ini tercatat lebih baik secara kuartalan. Angkanya sebesar 1,3%, di atas kuartal sebelumnya yang hanya sebesar 0,4%.
Pertumbuhan ekonomi Tiongkok sempat anjlok 6,8% pada Januari-Maret 2020 imbas pandemi Covid-19. Namun, kinerjanya mulai pulih pada April-Juni 2020 dengan pertumbuhan sebesar 3,2%. Kondisinya pun terus membaik menjadi 4,9% pada kuartal III-2020 dan 6,5% pada kuartal IV-2020.
Karena itu, menurut para ahli, pertumbuhan ekonomi yang melesat pada kuartal I tahun ini dipengaruhi oleh buruknya kinerja pada periode yang sama tahun lalu. Sebaliknya, angka pertumbuhan ekonominya jadi melambat pada kuartal II-2021 karena Tiongkok sudah memasuki fase perbaikan pada kuartal II-2020.
(Baca: Pertumbuhan Ekonomi Singapura Melesat 14,3% pada Kuartal II-2021)
Pemerintah setempat kini tengah mempercepat penyediaan dan program vaksinasi sehingga sebagian besar penduduk bisa memperolehnya. Dengan begitu, kepercayaan konsumen diperkirakan bisa kembali meningkat.