Pertumbuhan ekonomi Bali hanya melaju 0,51% secara tahunan (year on year/yoy) per kuartal IV 2021. Terdapat lima sektor yang mendorong rendahnya pertumbuhan ekonomi Bali pada kuartal lalu.
(Baca: Pengeluaran Konsumsi Masyarakat Bali Tumbuh Paling Rendah se-Indonesia pada 2021)
Transportasi dan pergudangan mengalami kontraksi sebesar 10,73% (yoy). Lalu sumber utama pertumbuhan ekonomi Bali, penyediaan akomodasi dan makan minum, mengalami kontraksi 5,92% (yoy). Padahal, sektor penyediaan akomodasi dan makan minum menyumbangkan 16,49% dari total produk domestik regional bruto (PDRB) Bali pada kuartal IV 2021.
Pertumbuhan terendah selanjutnya berasal dari jasa keuangan dan asuransi. Sektor ini hanya tumbuh -2% (yoy). Selanjutnya jasa perusahaan hanya tumbuh -1,08% (yoy). Terakhir, jasa lainnya mengalami kontraksi 0,18% (yoy).
Sementara tiga sektor yang mengalami pertumbuhan tertingi berasal dari pengadaan listrik dan gas, industri pengolahan, dan jasa kegiatan. Sektor pengadaan listrik dan gas tumbuh sebesar 10,62% (yoy).
Kemudian disusul industri pengolahan yang melaju 8,68% (yoy). Lalu jasa kesehatan dan kegiatan sosial tumbuh sebesar 7% (yoy).
Kendati demikian, ekonomi Bali melesat jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Sebelumnya ekonomi Bali mengalami kontraksi. Ekonomi Bali tumbuh sebesar -2,93% (yoy) pada kuartal III 2021. Sementara dibandingkan dengan kuartal pada tahun sebelumnya tumbuh -12,36% (yoy).