Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2019 hanya 5,02% dari periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy). Pertumbuhannya melambat dibandingkan Kuartal II-2019 sebesar 5,05% dan Kuartal III 2018 yang mencapai 5,17%.
Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan, perlambatan ini disebabkan adanya ketidakpastian perekonomian global. Salah satunya perang dagang yang masih memanas sehingga berdampak ke sejumlah negara, termasuk Indonesia.
Kontribusi pertumbuhan ekonomi tertinggi berasal dari lapangan usaha pada industri pengolahan sebesar 0,86% dengan laju pertumbuhan 4,15%. Sayangnya, industri ini mengalami perlambatan dari periode sebelumnya yang berhasil melaju hingga 4,35%. Sementara untuk komponen pengeluaran, motor penggerak utama masih berasal dari konsumsi rumah tangga. Tercatat pertumbuhan konsumsi rumah tangga sebesar 5,01%.