Bank Indonesia (BI) melaporkan, kinerja penjualan eceran mengalami kontraksi secara bulanan pada Januari 2022. Hal ini tercermin dari indeks penjualan riil per Januari 2022 yang sebesar 209,6 atau turun 3,1% dari bulan sebelumnya (month-to-month/m-to-m).
BI mencatat kontraksi tersebut sejalan dengan pola musiman normalisasi permintaan pasca Natal dan tahun baru. Penurunan terjadi pada mayoritas kelompok komoditas.
Penurunan terjadi pada subkelompok sandang sebesar -1,8%, kelompok makanan, minuman, dan tembakau -3,6%, serta kelompok peralatan informasi dan komunikasi -4%.
Sementara itu, kinerja penjualan eceran mengalami peningkatan yang tinggi secara tahunan. Dibandingkan Januari 2021, kinerja penjualan eceran pada Januari 2022 tumbuh 15,2% (year-on-year/yoy).
Peningkatan tertinggi terutama terjadi pada kelompok bahan bakar kendaraan bermotor sebesar 55,6% (yoy), suku cadang dan aksesori 4,8% (yoy), dan subkelompok sandang sebesar 5,6% (yoy).
Jika dilihat berdasarkan kota, secara bulanan penurunan penjualan eceran terjadi di Manado sebesar -32,3% (m-to-m), Medan -6,1% (m-to-m), dan Surabaya -3,5% (m-to-m).
Sementara secara tahunan, penjualan eceran menunjukkan peningkatan di Surabaya sebesar 36,6%, Medan 8,9% (yoy), dan penjualan eceran di Semarang dan Banjarmasin mencatatkan perbaikan kinerja meski masih terkontraksi masing-masing sebesar -5,8% (yoy) dan -11% (yoy).
(Baca Juga: Meski Ada Omicron, Optimisme Konsumen Indonesia Menguat di Awal 2022)