Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, realisasi penanaman modal asing (PMA) dari sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin, dan peralatannya sebesar US$ 3,48 miliar di 550 proyek pada semester I-2021. Jumlah itu menjadi yang tertinggi dibandingkan sektor PMA lainnya pada periode yang sama.
Transportasi, gudang, telekomunikasi berada di posisi kedua lantaran menyumbang realisasi PMA sebesar US$ 1,7 miliar di 559 proyek pada Januari-Juni 2021. Kemudian, realisasi PMA dari industri makanan sebesar US$ 1,5 miliar di 1.216 proyek.
Berdasarkan provinsi, realisasi investasi asing paling banyak berada di Jawa Barat, yakni sebesar US$ 3,03 miliar dengan total 3.748 proyek. Jakarta menyusul dengan nilai PMA sebesar US$ 1,97 miliar dari 5.493 proyek. Kemudian, nilai PMA di Maluku Utara sebesar US$ 1,4 miliar dengan 61 proyek.
Lebih lanjut, Singapura menjadi investor terbesar lantaran berinvestasi sebesar US$ 4,7 miliar di 5.226 proyek. Hong Kong dan Tiongkok ada di posisi selanjutnya karena menanamkan modal masing-masing sebanyak US$ 2,3 miliar dan US$ 1,7 miliar.
Adapun, realisasi PMA sebesar Rp 228,5 triliun pada Januari – Juni 2021. Jumlah itu setara dengan 51,6% dari total realisasi investasi yang sebesar Rp 442,8 triliun pada semester I-2021.
(Baca: Singapura Masih Mendominasi Investasi Asing pada Kuartal II-2021)