Melalui laporan Statistik Utang Luar Negeri Indonesia (SULNI) Maret 2023, Bank Indonesia (BI) menjabarkan aliran utang dari luar negeri ke beberapa sektor ekonomi.
Sektor yang mendapat utang luar negeri terbesar adalah jasa kesehatan dan kegiatan sosial, sebesar US$46,67 miliar atau Rp695,63 triliun (asumsi kurs Rp14.904 per US$, 24 Mei 2023).
Kedua, sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial yang mendapat pinjaman sebesar US$34,65 miliar atau Rp516,53 triliun.
Jasa pendidikan menyusul di posisi ketiga dengan kucuran pinjaman sebesar US$32,52 miliar atau Rp484,8 triliun.
Keempat, konstruksi, dengan nilai pinjaman US$27,64 miliar atau Rp411,97 triliun. Kelima, jasa keuangan dan asuransi sebesar US$19,87 Rp296,23 triliun.
Dari deretan sektor, real estat mengalami penurunan cukup signifikan. Pada 2013 mendapat pinjaman sebesar US$4 juta, menjadi 0 pada 2023. Sementara penyedia akomodasi dan makan minum tidak pernah mendapat pinjaman luar negeri. Sebagai catatan, angka ini masih memungkinkan untuk berubah sebab masih terus dalam penghitungan.
(Baca juga: Utang Pemerintah Capai Rp7.879 Triliun pada Akhir Maret 2023, Ini Rinciannya)
Berikut daftar posisi utang luar negeri pemerintah Indonesia berdasarkan sektor ekonomi per Maret 2023:
- Jasa kesehatan dan kegiatan sosial US$46.674.000.000
- Administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial US$34.657.000.000
- Jasa pendidikan US$32.528.000.000
- Konstruksi US$27.642.000.000
- Jasa keuangan dan asuransi US$19.876.000.000
- Transportasi dan pergudangan US$11.233.000.000
- Pertanian, kehutanan, perikanan US$9.598.000.000
- Pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang US$4.945.000.000
- Pengadaan listrik dan gas US$3.257.000.000
- Informasi dan komunikasi US$768.000.000
- Pertambangan dan penggalian US$382.000.000
- Perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor US$37.000.000
- Industri pengolahan US$17.000.000
- Jasa perusahaan US$3.000.000
- Penyediaan akomodasi dan makan minum -
- Real estat 0
- Jasa lainnya US$2.398.000.000
(Baca juga: Ini Pembayaran Cicilan dan Bunga Utang Pemerintah Selama Era Jokowi)