Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Grobogan, pada 2024 mencapai Rp37,51 juta. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 5,41% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp34,76 juta .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2021 pasca covid tercatat mencapai 3,78%.
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 1,52 juta jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp24.898 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 472.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menjadi unggulan.
Di urutan pertama yakni sektor pertanian, kehutanan dan perikanan. Pada 2024 lalu, sektor ini memberikan kontribusi PDRB terbesar dengan nilai mencapai Rp9,99 jutajuta. Nominal ini tumbuh 3,31%.
Di urutan kedua adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor tumbuh 4,72% menjadi Rp7,25 jutajuta, sektor industri pengolahan tumbuh 5,55% menjadi Rp5,55 jutajuta.
Selain itu, sektor lainnya yang memberikan kontribusi di urutan lima besar adalah penyediaan akomodasi dan makan minum dengan PDRB Rp2,02 jutajuta.
Distribusi PDRB di Kabupaten Grobogan pada 2024
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Grobogan ini adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dengan kontribusi mencapai 24,14%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, sektor industri pengolahan, sektor transportasi dan pergudangan, dan sektor penyediaan akomodasi dan makan minum.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Pertambangan dan Penggalian,Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial,Sektor Jasa Perusahaan,Sektor Pengadaan Listrik dan Gas dan Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang.