Pemerintah menyiapkan anggaran pendidikan sebesar Rp608,3 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2023.
Alokasi tersebut mencapai 20% dari rencana belanja negara tahun 2023 yang totalnya Rp3.041,7 triliun, sekaligus menjadi yang tertinggi dalam sedekade terakhir.
Anggaran pendidikan ini bakal dialokasikan melalui Belanja Pemerintah Pusat, Transfer ke Daerah, dan investasi pemerintah pada pos pembiayaan.
Adapun Presiden Jokowi menegaskan bahwa anggaran tersebut difungsikan untuk meningkatkan produktivitas dan menyiapkan sumber daya manusia (SDM) masa depan.
"Kita harus mampu memanfaatkan bonus demografi dan siap menghadapi disrupsi teknologi. Kita harus menyiapkan sumber daya manusia yang produktif, inovatif, dan berdaya saing global dengan tetap mengamalkan nilai-nilai Pancasila, berakhlak mulia, dan menjaga jati diri budaya bangsa," ujar Jokowi dalam pidato RAPBN 2023, Selasa (16/8/2022).
Jokowi memaparkan upaya peningkatan kualitas SDM Indonesia akan ditekankan pada lima hal. Pertama, peningkatan akses pada seluruh jenjang pendidikan.
Kedua, peningkatan kualitas sarana-prasarana penunjang kegiatan pendidikan, terutama di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Ketiga, penguatan link and match dengan pasar kerja. Keempat, pemerataan kualitas pendidikan serta penguatan kualitas layanan PAUD.
Terakhir, pemerintah juga berkomitmen untuk memperkuat investasi di bidang pendidikan, antara lain dengan mendukung perluasan program beasiswa, pemajuan kebudayaan, penguatan perguruan tinggi kelas dunia, dan pengembangan riset dan inovasi.
(Baca: 51% Lulusan SMA ke Bawah Memiliki Literasi Digital Rendah)