Calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan mengatakan akan meningkatkan anggaran bantuan sosial (bansos).
Hal ini ia sampaikan dalam acara Debat Pilpres 2024 seri kelima bertema Kesejahteraan Sosial, Kebudayaan, Pendidikan, Teknologi Informasi, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Sumber Daya Manusia, dan Inklusi di Jakarta Convention Center (JCC), Minggu (4/2/2024).
Saat menjawab pertanyaan capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, terkait dengan tata kelola bansos agar tepat sasaran, ia mengatakan distribusi bansos harus bisa dipastikan untuk masyarakat miskin, prasejahtera. "Jangan sampai mereka terlewatkan, karena itu kami menyusun bansos plus sebagai bagian dari perubahan," kata dia.
Dalam bansos plus, lanjut Anies, angkanya akan ditingkatkan. Selain itu, penerima bansos juga akan diberikan pelatihan dan pendampingan agar pelan-pelan dapat mandiri dan hidup sejahtera.
Berdasarkan data Kementerian Keuangan, pemerintah telah menggelontorkan setidaknya Rp 1.275 triliun dana dari APBN untuk berbagai program bansos sejak 2013. Anggaran bantuan sosial terbesar digelontorkan pada tahun 2020 saat Pandemi Covid-19, sebesar Rp 202,5 triliun.
Sebagai informasi, dana bantuan sosial masuk dalam skema dana perlindungan sosial yang bersifat non-kontribusi. Beberapa program bantuan sosial termasuk Program Keluarga Harapan (PKH), Program Indonesia Pintar (PIP), Program Beras untuk Keluarga Sejahtera (Rastra), Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT), hingga Bantuan Langsung Tunai (BLT).