Bnk Indonesia (BI) melaporkan, kinerja penjualan eceran terkontraksi pada Juli 2021. Ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) yang sebesar 188,5 pada Juli 2021, turun 2,9% dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy) sebesar 194,1.
IPR Indonesia sempat mengalami pertumbuhan positif sejak April 2021, meskipun pertumbuhannya semakin melambat. Tercatat IPR tumbuh 15,6% (yoy) pada April 2021. Angka ini semakin turun menjadi 14,7% (yoy) pada Mei 2021 dan 2,5% (yoy) pada Juni 2021.
Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, IPR pada Juli 2021 terkontraksi 5% (month on month/mom) dari 198,5 poin. Kendati, kontraksi IPR secara bulanan pada Juli 2021 masih lebih baik dari Juni 2021 yang sebesar 12,8% (mom).
Bank sentral memperkirakan IPR membaik menjadi 196,5 pada Agustus 2021, tumbuh 4,3% dibandingkan bulan sebelumnya. Mayoritas kelompok mengalami pertumbuhan positif, terutama pada kelompok suku cadang dan aksesoris sebesar 24,9% dan bahan bakar kendaraan bermotor 13,4%.
Sementara secara tahunan, penjualan eceran juga diperkirakan membaik, meski masih terkontraksi sebesar 0,1%. Peningkatan tersebut sejalan dengan pelonggaran aktivitas di beberapa wilayah.
(Baca:Indeks Penjualan Eceran Kembali Membaik pada September 2020)