Kinerja Penjualan Eceran Terkontraksi pada Juli 2021


Nama Data | IPR |
---|---|
2019-07-31 | 221,23 |
2019-08-31 | 216,56 |
2019-09-30 | 212,36 |
2019-10-31 | 215,71 |
2019-11-30 | 216,58 |
2019-12-31 | 235,1 |
2020-01-31 | 217,54 |
2020-02-29 | 216,36 |
2020-03-31 | 219,9 |
2020-04-30 | 190,66 |
2020-05-31 | 198,3 |
2020-06-30 | 193,57 |
2020-07-31 | 194,06 |
2020-08-31 | 196,65 |
2020-09-30 | 193,83 |
2020-10-31 | 183,47 |
2020-11-30 | 181,34 |
2020-12-31 | 190,06 |
2021-01-31 | 181,97 |
2021-02-28 | 177,13 |
2021-03-31 | 187,87 |
2021-04-30 | 220,41 |
2021-05-31 | 227,5 |
2021-06-30 | 198,5 |
2021-07-31 | 188,5 |
- A Font Kecil
- A Font Sedang
- A Font Besar
Bnk Indonesia (BI) melaporkan, kinerja penjualan eceran terkontraksi pada Juli 2021. Ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) yang sebesar 188,5 pada Juli 2021, turun 2,9% dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy) sebesar 194,1.
IPR Indonesia sempat mengalami pertumbuhan positif sejak April 2021, meskipun pertumbuhannya semakin melambat. Tercatat IPR tumbuh 15,6% (yoy) pada April 2021. Angka ini semakin turun menjadi 14,7% (yoy) pada Mei 2021 dan 2,5% (yoy) pada Juni 2021.
Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, IPR pada Juli 2021 terkontraksi 5% (month on month/mom) dari 198,5 poin. Kendati, kontraksi IPR secara bulanan pada Juli 2021 masih lebih baik dari Juni 2021 yang sebesar 12,8% (mom).
Bank sentral memperkirakan IPR membaik menjadi 196,5 pada Agustus 2021, tumbuh 4,3% dibandingkan bulan sebelumnya. Mayoritas kelompok mengalami pertumbuhan positif, terutama pada kelompok suku cadang dan aksesoris sebesar 24,9% dan bahan bakar kendaraan bermotor 13,4%.
Sementara secara tahunan, penjualan eceran juga diperkirakan membaik, meski masih terkontraksi sebesar 0,1%. Peningkatan tersebut sejalan dengan pelonggaran aktivitas di beberapa wilayah.
(Baca:Indeks Penjualan Eceran Kembali Membaik pada September 2020)