Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Mamasa, pada 2024 tercatat Rp3,77 juta. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 3,26% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp3,49 juta .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2021 pasca covid tercatat mencapai 2%.
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 167,07 ribu jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp21.812 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 481.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menjadi unggulan.
Di urutan pertama yakni sektor pertanian, kehutanan dan perikanan. Pada 2024 lalu, sektor ini memberikan kontribusi PDRB terbesar dengan nilai mencapai Rp1,37 jutajuta. Nominal ini tumbuh 3,09%.
Selanjutnya di posisi kedua adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor tumbuh 6,51% menjadi Rp458,97 ribujuta, sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib dengan PDRB Rp402,84 ribujuta (-0,24%).
Selain itu, sektor lainnya yang memberikan kontribusi di urutan lima besar adalah konstruksi dengan PDRB Rp308,87 ribujuta.
Distribusi PDRB di Kabupaten Mamasa pada 2024
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Mamasa ini adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dengan kontribusi mencapai 34,85%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib, sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, sektor jasa pendidikan, dan sektor konstruksi.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Transportasi dan Pergudangan,Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum,Sektor Jasa Perusahaan,Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang dan Sektor Pengadaan Listrik dan Gas.