Perekonomian Turki bergejolak karena naiknya harga komoditas energi dampak perang Rusia-Ukraina, serta melemahnya nilai tukar mata uang lira. Hal ini dilaporkan Reuters pada Senin (4/4).
Kenaikan harga barang-barang di Turki dilaporkan telah memicu inflasi 5,46% pada Maret 2022 dibanding bulan sebelumnya (month to month/m-to-m).
Jika dibandingkan dengan Maret 2021, inflasi Turki pada Maret 2022 mencapai 61,14% (year on year/yoy). Inflasi tahunan tersebut merupakan yang tertinggi dalam 2 dekade terakhir seperti terlihat pada grafik. Situasi ini membuat biaya hidup masyarakat Turki akan semakin berat.
(Baca: Daftar Negara Penampung Pengungsi di Dunia, Turki Terbanyak)
Pada Maret 2022, inflasi tertinggi di Turki terjadi pada kelompok transportasi yang mencapai 99,12% (yoy). Diikuti kelompok makanan dan minuman non-alkohol sebesar 70,33% (yoy).
Sedangkan inflasi terendah terjadi pada kelompok komunikasi, yakni sebesar 15,08% (yoy), pendidikan 26,73% (yoy), serta pakaian dan alas kaki 26,95% (yoy).
Berikut daftar lengkap kelompok inflasi tahunan (yoy) Turki pada Maret 2022:
- Transportasi 99,12%
- Makanan dan minuman non-alkohol 70,33%
- Peralatan dan perlengkapan rumah tangga 69,26%
- Hotel, kafe dan restoran 60,4%
- Aneka barang dan jasa 60,22%
- Minuman berakohol dan tembakau 51,43%
- Perumahan 51,43%
- Rekreasi dan budaya 40,9%
- Kesehatan 34,95%
- Pakaian dan alas kaki 26,95%
- Pendidikan 26,73%
- Komunikasi 15,08%