Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, tingkat inflasi Indonesia sebesar 0,03% secara bulanan (month on month/mom) dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 106,57 pada Agustus 2021. Laju inflasi ini menurun dari Juli 2021 yang sebesar 0,08%, tetapi masih lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang mengalami deflasi 0,5%.
Inflasi pada bulan lalu didorong oleh beberapa kelompok pengeluaran. Pendidikan tercatat mengalami inflasi tertinggi sebesar 1,2%. Ini disebabkan siswa telah memasuki tahun ajaran baru, sehingga terdapat peredaran uang sekolah.
Kemudian inflasi tertinggi selanjutnya disumbangkan dari kesehatan sebesar 0,32% serta perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,27%. Lalu, kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi selanjutnya adalah perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,15%, penyediaan makanan dan minuman 0,1%, serta perumahan, air, llistrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,5%.
Sementara itu, kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi tertinggi adalah makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,32%. Deflasi juga dialami oleh kelompok pengeluaran rekreasi, olahraga, dan budaya serta kelompok pakaian dan alas kaki masing-masing sebesar 0,07%. Sementara, deflasi dari kelompok transportasi sebesar 0,05% dan informasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,01%.
Adapun, tingkat inflasi secara tahunan tercatat sebesar 1,59% pada Agustus 2021. Tingkat inflasi secara tahun kalender mencapai 0,84% pada bulan lalu.
(Baca: Indonesia Cetak Inflasi 0,08% pada Juli 2021 )