Harga bahan bakar minyak (BBM) domestik yang naik seiring melonjaknya harga minyak mentah dunia telah memicu inflasi tinggi di beberapa daerah sepanjang tahun ini. Ditambah lagi rencana pemerintah menaikkan BBM bersubsidi juga bakal memicu inflasi domestik, terutama di sektor transportasi.
Inflasi kelompok pengeluaran transportasi tercatat paling tinggi kedua setelah inflasi makanan per Juni 2022. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) inflasi kelompok pengeluaran makanan mencapai 9,35% (year on year/yoy), sementara inflasi transportasi sebesar 6,65% (yoy).
Sinyal pemerintah akan menaikkan harga BBM bersubsidi semakin menguat dengan dikucurkannya bantuan sosial (Bansos) bantalan sosial pengalihan subsidi BBM senilai Rp24,17 triliun.
Kota Bau-Bau, Sulawesi Tenggara dan Kabupaten Manokwari tercatat mengalami inflasi kelompok transportasi tertinggi hingga Juli 2022.
Berikut ini 10 kabupten/kota dengan inflasi transportasi tertinggi per Juli 2022:
- Kota Bau-Bau: 30,28% (yoy)
- Manokwari: 25,37% (yoy)
- Kota Bima: 21,89% (yoy)
- Kota Kupang: 21,70% (yoy)
- Kota Baru: 20,92% (yoy)
- Tanjung Selor: 20,34% (yoy)
- Kota Jayapura: 19,56% (yoy)
- Kota Sorong: 19,21% (yoy)
- Kota Manado: 17,58% (yoy)
- Kota Mataram: 17,36% (yoy)
- Nasional: 6,65% (yoy)
(Baca: Harga BBM Naik, Inflasi Transportasi Capai 5,45% (YoY) pada Juni 2022)