Argentina akan berhadapan dengan Prancis di final Piala Dunia 2022 yang dijadwalkan berlangsung di Stadion Lusail, Qatar, Minggu (18/12/2022) pukul 22.00 WIB.
Sulit memprediksi siapa yang bakal keluar sebagai juara. Sebabnya, baik Argentina maupun Prancis memiliki riwayat prestasi seimbang dalam turnamen sepak bola sejagat tersebut.
Argentina pernah menjadi juara Piala Dunia sebanyak dua kali, yakni pada 1978 dan 1986. Demikian pula Prancis, pernah dua kali menang Piala Dunia pada 1998 dan 2018.
Namun, terlepas dari prestasi tim sepak bolanya yang sama-sama kuat, Argentina dan Prancis ternyata punya ketahanan terhadap inflasi yang sangat timpang.
Perbandingan Inflasi Argentina dan Prancis
Pada November 2022 Argentina mengalami inflasi tahunan 92,4%. Artinya, rata-rata harga barang konsumsi di negara tersebut sudah naik hampir dua kali lipat dibanding setahun lalu.
Menurut laporan Reuters, inflasi ini membuat daya beli penduduk Argentina melemah drastis, sehingga banyak orang di sana harus 'mengencangkan ikat pinggang' dan mengurangi tingkat konsumsinya.
"Sekarang saya sangat sulit mengelola anggaran bulanan. Harga sewa rumah saya dinaikkan setiap tiga bulan," kata Natalia Jones, warga Argentina yang diwawancarai Reuters, Jumat (16/12/2022).
Hal serupa dirasakan oleh kalangan pelaku usaha, salah satunya Eduardo Ortega, pemilik toko sayur dan bahan makanan di Argentina.
"Kebiasaan orang sudah banyak berubah. Dulu orang belanja satu atau dua kilogram, tapi sekarang tidak. Kalau dulu orang beli buah satu butir, sekarang mereka hanya dapat setengah. Sangat banyak yang berubah dalam setahun terakhir," kata Eduardo kepada Reuters.
Di sisi lain, Prancis yang menjadi lawan Argentina dalam final Piala Dunia 2022, hanya mengalami inflasi tahunan 6,2% pada November 2022.
Menurut lembaga riset ekonomi ING, meski harga energi naik dan daya beli penduduknya melemah, kondisi bisnis di Prancis tetap stabil sampai Desember 2022.
"Stabilitas (ekonomi Prancis) dapat dilihat pada sektor jasa, industri, dan konstruksi. Meski permintaan dari luar negeri memburuk, prospek produksi sedikit membaik. Sentimen di sektor ritel juga membaik," kata ekonom ING Charlotte de Montpellier dalam laporan di situs resminya, Kamis (15/12/2022).
"Sentimen bisnis di Prancis tetap stabil di bulan Desember dan masih di atas rata-rata jangka panjang. Hal ini bisa menjadi indikasi bahwa ekonomi Prancis akan bangkit dari kontraksi pada kuartal keempat 2022," lanjutnya.
Adapun menurut laporan Credit Suisse, Prancis merupakan salah satu negara yang memiliki penduduk kaya paling banyak di dunia, satu kelompok dengan Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang, dan Inggris.
(Baca: 10 Negara dengan Orang Kaya Terbanyak, Siapa Juaranya?)