Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi bulanan pada Desember sebesar 0,62% sehingga inflasi tahunan mencapai 3,13% pada 2018. Laju inflasi tahun lalu lebih rendah dibanding 2017 yang sebesar 3,61%, tapi lebih tinggi dibanding pencapaian 2016 sebesar 3,02%. Inflasi tahun lalu merupakan yang terendah ketiga dalam 19 tahun terakhir seperti terlihat pada grafik di bawah ini.
Naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi menjadi pemicu utama terjadinya inflasi pada 2018. Harga minyak mentah dunia yang sempat naik hingga di atas US$ 80/barel untuk jenis Brent menjadi pendorong kenaikan harga BBM nonsubsidi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di tanah air. Adapun andil kenaikan BBM terhadap inflasi tahun lalu sebesar 0,26%.
Penyumbang inflasi lainnya adalah kenaikan harga beras dengan andil 0,13% dan kenaikan harga rokok kretek filter sebesar 0,13%. Kemudian harga harga daging ayam ras menyumbang 0,12%, tarif angkutan udara 0,1%, serta tarif sewa rumah sebesar 0,09%.