Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mengalami inflasi tahunan 1,87% (year-on-year/yoy) pada Juni 2025.
Lajunya menguat dibanding Mei 2025, namun masih sesuai perkiraan pemerintah.
"Sampai dengan bulan Juni ini, inflasi masih berada di rentang target sasaran pemerintah," kata Deputi Statistik Bidang Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (1/7/2025).
Ke depannya, Pudji menilai tingkat inflasi Indonesia akan dipengaruhi tantangan perekonomian dari faktor global dan domestik.
"Krisis di Timur Tengah dan akselerasi target pertumbuhan ekonomi dapat menjadi faktor yang berpengaruh terhadap dinamika harga di dalam negeri," ujarnya.
Adapun Bank Indonesia menargetkan laju inflasi nasional tahun ini bisa terkendali di kisaran 2,5% plus/minus 1%.
(Baca: Permintaan Domestik Turun, Industri Manufaktur RI Melemah Juni 2025)
Berikut daftar kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi atau kenaikan harga secara tahunan pada Juni 2025, diurutkan dari yang inflasinya tertinggi:
- Perawatan pribadi dan jasa lainnya: 9,30% (yoy)
- Penyediaan makanan dan minuman/restoran: 1,95% (yoy)
- Kesehatan: 1,84% (yoy)
- Pendidikan: 1,82% (yoy)
- Makanan, minuman, dan tembakau: 1,99% (yoy)
- Perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga: 1,59% (yoy)
- Rekreasi, olahraga, dan budaya: 1,23% (yoy)
- Pakaian dan alas kaki: 1,01% (yoy)
- Perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga: 0,57% (yoy)
- Transportasi: 0,15% (yoy)
Hanya ada satu kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi atau penurunan harga secara tahunan pada Juni 2025, yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan yang turun 0,27% (yoy).
BPS menyatakan, komoditas yang memberi andil terhadap inflasi atau kenaikan harga tahunan pada Juni 2025 adalah beras, ikan segar, kopi bubuk, minyak goreng, kelapa, tomat, santan jadi, sigaret kretek tangan (SKT), sigaret kretek mesin (SKM), dan sigaret putih mesin (SPM).
Inflasi tahunan juga dipengaruhi oleh kenaikan harga bahan bakar rumah tangga, sewa rumah, upah asisten rumah tangga, tarif air minum PAM, mobil, sepeda motor, uang sekolah, nasi dengan lauk, dan emas perhiasan.
Sedangkan komoditas yang memberi andil deflasi atau penurunan harga tahunan pada Juni 2025 adalah cabai merah, daging ayam ras, bawang putih, daun bawang, telur ayam ras, kentang, kubis, cabai hijau, wortel, dan jeruk.
Deflasi tahunan juga terjadi pada harga susu bubuk untuk balita, sabun detergen bubuk, dan sabun cair atau cuci piring.
Pada Juni 2025 sebanyak 36 provinsi mengalami inflasi tahunan dan 2 provinsi lainnya deflasi tahunan. Inflasi tertinggi terjadi di Papua Selatan sebesar 3% (yoy), sedangkan deflasi terdalam terjadi di Papua Barat 0,67% (yoy).
(Baca: Daftar Prioritas Warga Indonesia di Tengah Tekanan Ekonomi)