Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan, selama periode Januari-Oktober 2024 realisasi anggaran kesehatan sudah mencapai Rp147,1 triliun, setara 78,4% dari pagu dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024.
Realisasi anggaran kesehatan sampai Oktober 2024 ini naik 4,6% dibanding periode sama tahun lalu (year-on-year/yoy).
"Peningkatan dibandingkan tahun 2023 utamanya karena percepatan pelaksanaan pengadaan barang dan jasa bidang kesehatan," tulis Menteri Keuangan Sri Mulyani di akun Instagram resminya, Kamis (21/11/2024).
Berdasarkan posnya, anggaran ini paling banyak disalurkan untuk penerima bantuan iuran (PBI) Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Berikut rincian realisasi anggaran kesehatan dalam APBN periode Januari-Oktober 2024:
- PBI JKN: Rp36,8 triliun bagi 96,7 juta peserta
- Jaminan kesehatan: Rp9,3 triliun bagi sekitar 4,6 juta ASN/TNI/Polri/penerima pensiun/veteran per bulan
- Pendanaan operasional: Rp7,1 triliun untuk operasional 10.072 puskesmas
- Bantuan operasional KB: Rp2,7 triliun untuk 3.045 Balai Penyuluh Keluarga Berencana
- Vaksin Imunisasi: Rp2,1 triliun bagi balita
- Pemenuhan alat/obat kontrasepsi: Rp517 miliar bagi 19.166 lembaga
- Pemeriksaan sampel obat dan makanan: Rp53 miliar untuk pemeriksaan 49,3 ribu sampel obat dan 19,3 ribu sampel makanan
- Fasilitasi dan pembinaan 1000 hari pertama kehidupan (HPK): Rp18,1 miliar bagi 7,2 keluarga dengan baduta
- Pemberian makanan tambahan (buffer): Rp12,4 miliar bagi 19,9 ribu ibu hamil dengan kekurangan energi kronis (KEK) dan 21,9 ribu balita kurus
- Sosialisasi dan diseminasi pengendalian TBC: Rp4,8 miliar bagi 5,4 ribu orang
"Anggaran kesehatan punya peran sangat strategis bagi masa depan Indonesia untuk menciptakan cikal bakal generasi yang sehat, produktif, dan memiliki daya saing," tulis Sri Mulyani.
(Baca: Alokasi Pengeluaran Mandiri Masyarakat RI untuk Kesehatan pada 2023)