Nilai transaksi investasi di Indonesia mencapai US$ 4,7 miliar dari 300 transaksi pada 2021 dalam laporan e-Conomy SEA 2021 oleh Google. Nilai ini sudah melampaui masing-masing nilai transaksi dalam empat tahun terakhir.
Transaksi investasi mencakup modal ventura, ekuitas swasta, dan investor strategis. Nilai dan jumlah transaksi didapatkan dari laporan industri, partner modal ventura, dan analisis Bain & Company.
Pada 2020, nilai transaksi investasi mencapai US$ 4,4 miliar dari total 437 transaksi, meningkat 37,5% dari nilai 2019 yang mencapai US$ 3,2 miliar pada 2019. Secara rinci, sebanyak US$ 2,8 miliar didapat pada semester I 2020 dan US$1,6 miliar didapat pada semester II 2020.
Sementara pada 2018, nilai transaksi investasi mencapai US$ 3,8 miliar dari 349 transaksi. Jumlah ini meningkat 26,67% dari US$ 3,0 miliar pada 2017.
Menurut laporan tersebut, aktivitas transaksi investasi yang moncer ini membuat Indonesia sebagai tujuan investasi terpopuler di Asia Tenggara melampaui Singapura. Modal global terus mengalir masuk ke pasar Indonesia berkat pertumbuhan kuat di sektor penyokong ekonomi.
Pertumbuhan terutama ditemukan di area layanan digital yang mengalami peningkatan penggunaan akibat Covid-19, seperti e-commerce, fintech, healthtech, dan edtech.
(baca: Investasi RI Masih Terpusat di Jawa hingga September 2021)