Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan total nilai impor Indonesia mencapai US$19,4 miliar pada Mei 2024.
Nilainya naik 14,82% dibanding April 2024 (month-to-month/mtm) yang nilai total impornya US$16,9 miliar.
Peningkatan impor pada Mei 2024 ditopang impor nonmigas yang naik 19,7% (mtm) menjadi US$16,65 miliar.
BPS mendata, 9 dari 10 golongan barang utama impor nonmigas meningkat. Komoditas mesin/peralatan mekanis dan bagiannya memiliki nilai impor tertinggi, yaitu US$2,89 miliar atau naik 30,17% (mtm).
Kemudian impor komoditas mesin/perlengkapan elektrik dan bagiannya naik 4,57% (mtm) menjadi US$2,23 miliar, diikuti impor besi dan baja yang naik 29,20% (mtm) menjadi US$949,6 juta.
Di sisi lain, nilai impor migas justru turun 7,91% (mtm) menjadi US$2,75 miliar.
Penyusutan ini disebabkan oleh nilai impor hasil minyak yang turun 11% (mtm) menjadi US$236,4 juta, sedangkan nilai impor minyak mentah naik 0,03% (mtm) menjadi US$0,3 juta.
Secara kumulatif, nilai total impor periode Januari-Mei 2024 mencapai US$91,19 miliar, turun 0,42% dibanding Januari-Mei tahun lalu (cumulative-to-cumulative/ctc) yang nilainya US$91,58 miliar.
BPS merinci, penurunan nilai impor pada Januari-Mei 2024 disebabkan oleh berkurangnya impor nonmigas sebesar 0,91% (ctc) menjadi US$76,45 miliar. Namun impor migas naik 2,22% (ctc) menjadi US$14,74 miliar.
(Baca: Neraca Perdagangan Mei 2024 Surplus Lagi, 49 Bulan Beruntun)