Perekonomian Nusa Tenggara Barat (NTB) menurut besaran produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 35,75 triliun pada kuartal III 2021. Sementara menurut besaran PDRB atas dasar harga konstan 2010, ekonomi NTB tumbuh 2,42% menjadi Rp 24,33 triliun pada kuartal III 2021 dibanding kuartal III 2020 (year on year/yoy).
Dari sisi lapangan usaha, tumbuhnya sektor pertanian 0,58% (yoy), sektor konstruksi 14,82% (yoy), serta perdagangan besar dan eceran 1,28% (yoy) menjadi penopang perekonomian NTB pada periode Juli-September 2021.
Sektor pertanian dan peternakan berkontribusi terbesar terhadap PDRB NTB, yaitu sebesar 23,39% pada kuartal ketiga tahun ini. Sementara sektor konstruksi berkontribusi 10,33% dan sektor perdagangan besar dan eceran berkontribusi 13,92% terhadap perekonomian NTB.
Dari sisi pengeluaran, tumbuhnya komponen konsumsi rumah tangga 3,49% (yoy), komponen pembentukan modal tetap bruto (PMTB) sebesar 7,42% (yoy) serta komponen ekspor barang dan jasa 83,96% (yoy) menjadi pemantik PDRB provinsi tersebut.
Komponen konsumsi rumah rumah tangga berkontribusi terbesar terhadap perekonomian NTB dari sisi pengeluaran periode Juli-September 2021, yakni mencapai 58,85%. Diikuti PMTB yang berkontribusi 37,79% terhadap total PDRB.
(Baca: Ekonomi Jawa Tengah Tumbuh 2,56% pada Kuartal III 2021)