Seiring dengan pemulihan ekonomi, Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksikan laju inflasi di Indonesia akan mengalami peningkatan.
IMF memproyeksikan Indeks Harga Konsumen (IHK) Indonesia akan tumbuh 3,97% (year on year/yoy) pada akhir 2022 dibanding tahun sebelumnya.
Laju inflasi tahunan kemudian diperkirakan melambat pada akhir tahun 2023 menjadi 3,05% (yoy).
Proyeksi IMF ini sejalan dengan Bank Indonesia (BI), yang menargetkan laju inflasi nasional berada di kisaran 3% sampai 4% untuk tahun 2022.
“Inflasi masih tetap bisa dikelola, mengizinkan (BI) untuk mendukung pemulihan melalui kebijakan-kebijakan yang akomodatif dan diperkirakan untuk meningkat secara bertahap dalam kisaran sasaran (BI) pada tahun 2022,” tulis ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman dalam analisisnya yang dirilis Rabu (20/4/2022).
Proyeksi laju inflasi yang lebih cepat pada tahun 2022 juga sejalan dengan lonjakan harga komoditas seperti batu bara, minyak kelapa sawit, dan gandum, yang terjadi menyusul perang Rusia-Ukraina.
(Baca: Mengapa Lonjakan Harga Pangan Paling Memukul Orang Miskin?)