Hasil riset Google, Temasek, dan Bain & Company menyebutkan, bahwa e-commerce menjadi pendorong utama ekonomi digital Indonesia. Ini tercermin dari total nilai penjualan (gross merchandise value/GMV) sebesar US$ 53 miliar dengan tingkat pertumbuhan majemuk (compound annual growth/CAGR) mencapai 52% dari tahun sebelumnya.
Laporan ini juga memproyeksikan e-commerce masih memimpin pasar ekonomi digital pada 2025. Nilai GMV-nya naik menjadi US$ 104 miliar.
Kendati demikian, CAGR lokapasar pada 2025 tidak setinggi tahun ini. Nilainya hanya 18% jika dibandingkan dengan 2021.
Total potensi ekonomi digital Indonesia sebesar US$ 70 miliar pada 2021 dengan CAGR 49% dari tahun sebelumnya. Google, Temasek, dan Bain & Company menyebutkan ekonomi digital Indonesia mengindikasikan prospek yang optimis untuk negara berpenduduk besar.
Nilai GMV tersebut diproyeksikan meningkat menjadi US$ 146 miliar. Namun CAGR dari ekonomi digital Indonesia melambat menjadi 20% dibandingkan dengan 2021.