Meski punya cukup banyak tentara, kekuatan militer Indonesia belum menonjol di skala Asia.
Hal ini terlihat dari Asia Power Index yang disusun Lowy Institute, lembaga riset asal Australia.
Lowy Institute menilai kekuatan militer negara-negara Asia berdasarkan beragam indikator. Beberapa di antaranya adalah:
- Anggaran belanja militer;
- Jumlah personel militer;
- Pengalaman militer dalam konflik antarnegara; dan
- Persenjataan militer, termasuk kapal, tank, helikopter, serta pesawat tempur.
Hasil penilaiannya dirumuskan menjadi skor berskala 0—100. Skor 0 menunjukkan militer yang sangat lemah, dan skor 100 sangat kuat.
Dengan metode tersebut, pada 2023 skor kekuatan militer Indonesia secara umum hanya 14,6 dari 100.
Skor itu menempatkan kekuatan militer Indonesia di peringkat ke-10 dari 21 negara Asia yang diriset.
Menurut Lowy Institute, Indonesia memiliki sekitar 675 ribu personel militer dan paramiliter. Jumlahnya paling banyak ke-5 di Asia, setelah India, China, Korea Utara, dan Pakistan.
Namun, militer Indonesia dinilai belum banyak terlibat dalam konflik antarnegara, sehingga skor pengalamannya hanya 16,9 dari 100.
Kemampuan anggaran militer Indonesia juga dinilai sangat rendah (skor 1,7 dari 100), dan persenjataannya tergolong lemah (skor 8 dari 100).
(Baca: Rasio Belanja Militer Indonesia Tergolong Rendah di Asia Tenggara)