Menurut Statista Market Insight, ada 8 negara yang menjadi pasar minuman ringan atau soft drink non-alkohol terbesar di dunia.
Posisi puncaknya ditempati Amerika Serikat (AS). Nilai penjualan minuman ringan di AS sepanjang 2023 ditaksir bisa mencapai US$328 miliar atau sekitar Rp4,92 kuadriliun (asumsi Rp15.023 per US$).
"Amerika Serikat sejauh ini menjual minuman ringan paling banyak dibanding negara manapun di dunia," tulis Statista dalam rilisnya, Rabu (12/7/2023).
Di peringkat kedua ada Tiongkok, dengan estimasi penjualan minuman ringan senilai US$42 miliar atau sekitar Rp630,9 triliun.
Kemudian Inggris berada di urutan selanjutnya, diikuti Nigeria, Jerman, Jepang, dan Meksiko.
Adapun Indonesia menjadi negara pasar minuman ringan non-alkohol terbesar ke-8, yang nilai penjualannya diperkirakan mencapai US$16 miliar atau sekitar Rp23,03 triliun sepanjang tahun ini.
Minuman ringan yang dimaksud dalam data Statista adalah minuman siap saji berbahan dasar air yang telah ditambahkan zat aditif seperti gula, aroma, dan lain-lainnya.
Kategori ini mencakup minuman bersoda dan tidak bersoda, minuman berenergi, dan jus buah dalam kemasan, tapi tidak termasuk minuman berbasis kopi dan teh.
(Baca juga: Waspada Diabetes, Ini Merek Minuman Ringan Paling Sering Dikonsumsi Masyarakat Indonesia)