Waspada Diabetes, Ini Merek Minuman Ringan Paling Sering Dikonsumsi Masyarakat Indonesia

Food Beverage Tobacco
1
Cindy Mutia Annur 23/02/2023 17:35 WIB
Merek Minuman Ringan/Soft Drink Paling Sering Dikonsumsi Masyarakat Indonesia Setahun Terakhir (Januari 2023)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Tingginya anak mengonsumsi minuman berpemanis dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Teranyar, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melaporkan,  jumlah anak dengan diabetes melitus diperkirakan mencapai 1.645 pada Januari 2023. Angka ini setara dengan dua kasus setiap 100 ribu anak.

Bahkan, menurut IDAI, jumlah penderita diabetes pada anak di Indonesia meningkat 70 kali lipat antara 2010 dan 2023.

Adapun minuman berpemanis alias minuman ringan (soft drink) tak hanya dikonsumsi oleh anak-anak saja, melainkan juga orang dewasa. Maka dari itu, penting bagi seluruh kelompok masyarakat untuk mengurangi intensitas mengonsumsi jenis minuman berpemanis demi menjaga tubuh dari ragam penyakit seperti diabetes.

Menurut hasil survei Kurious dari Katadata Insight Center (KIC), terdapat sejumlah merek minuman ringan yang paling sering dikonsumsi di Indonesia. Teh Pucuk menempati urutan pertama merek soft drink paling banyak diminum masyarakat.

Sebanyak 67,5% responden mengaku paling sering mengonsumsi minuman ringan dengan merek Teh Pucuk dalam setahun terakhir. Berikutnya, masing-masing ada sebanyak 64,3% dan 62% responden mengatakan sering mengonsumsi Sprite dan Coca Cola dalam setahun terakhir.

Di sisi lain, responden yang sering mengonsumsi Fanta, Teh Botol Sosro, Frestea, Nu, Ichi Ocha, Tebs, Pepsi, Root Beer, dan merek lainnya lebih sedikit ketimbang ketiga merek minuman ringan di atas, seperti terlihat pada grafik.

Survei itu juga menunjukkan, mayoritas konsumen mengeluarkan rerata Rp30 ribu – Rp50 ribu per bulan untuk membeli minuman ringan (36,9%). Ada pula konsumen yang merogoh kocek di atas Rp200 ribu dalam satu bulan untuk membeli minuman ringan, meski hanya sebagian kecil (1,6%).

Kurious-KIC mensurvei 725 responden yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, dengan proporsi responden laki-laki 47,4% dan perempuan 52,6%.

Lebih dari separuh responden berada di Pulau Jawa selain Jakarta (63,4%), kemudian di Jakarta (14,2%), dan Sumatera (12,4%). Responden yang berasal dari Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, Bali-Nusa Tenggara, dan Maluku-Papua di rentang 0,7% - 4%.

Sebagian besar responden berusia antara 25-34 tahun (31,6%), diikuti kelompok 35-44 tahun (30,2%) dan kelompok 45-54 tahun (22,5%).

Adapun survei dilakukan pada 2 – 13 Januari 2023 menggunakan metode computer-assisted web interviewing (CAWI), dengan toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 3,64% dan tingkat kepercayaan 95%.

(Baca: Indonesia Punya Penderita Diabetes Tipe 1 Terbanyak di ASEAN)

Editor : Padjar Iswara
Data Populer
Lihat Semua