Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia masih tumbuh negatif 2,19% (year on year/yoy) pada kuartal IV 2020. Meskipun demikian, pertumbuhan lebih baik dari kuartal II 2020 yang sebesar -5,32% (yoy) dan kuartal III 2020 -3,49% (yoy).
Berdasarkan pengeluaran, hanya konsumsi pemerintah yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 1,76% (yoy). Ekspor barang dan jasa mengalami penurunan terdalam sebesar -7,21% yang diikuti oleh pembentukan modal tetap bruto (PMTB) -6,15%.
Sementara berdasarkan lapangan usaha, jasa kesehatan dan kegiatan sosial mengalami pertumbuhan tertinggi di antara sektor lainnya sebesar 16,54% (yoy). Sektor yang mengalami penurunan terdalam terdapat pada transportasi dan pergudangan -13,42% dan jasa perusahaan -7,02%.
(Baca: Optimis Ekonomi Pulih, BI Pertahankan Suku Bunga Acuan 3,75%)