Bank Indonesia (BI) melaporkan, kinerja penjualan eceran mengalami kontraksi secara bulanan pada Februari 2022. Hal ini terlihat dari Indeks Penjualan Riil (IPR) yang sebesar 200,0 atau turun 4,5% dari 209,6 pada Januari 2022 (month-to-month/m-to-m).
BI mencatat penurunan tersebut dipengaruhi oleh turunnya permintaan masyarakat, pasokan yang lebih terbatas, dan kondisi cuaca yang kurang mendukung.
Adapun, penurunan penjualan terjadi pada msuku cadang dan aksesoriayoritas kelompok. Penurunan tertinggi terjadi pada kelompok suku cadang dan aksesori yang turun 10,6% (m-to-m). Kemudian diikuti dengan barang budaya dan rekreasi yang turun 5,2% (m-to-m), serta bahan bakar kendaraan bermotor yang turun 2,4% (m-to-m).
Sementara itu, kinerja penjualan eceran mengalami peningkatan secara tahunan. Dibandingkan Februari 2021, kinerja penjualan eceran pada Februari 2022 tumbuh 12,9% (year-on-year/yoy).
Kelompok yang tercatat tetap tumbuh tinggi, antara lain kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang tumbuh 21,3% (yoy), serta bahan bakar kendaraan bermotor yang tumbuh 55,1% (yoy).
Sedangkan ada kelompok yang tercatat turun, yaitu kelompok suku cadang dan aksesori yang turun 5,3% (yoy), dan perlengkapan rumah tangga lainnya yang turun 22,8% (yoy).
(Baca Juga: Kinerja Penjualan Eceran Terkontraksi 3,1% pada Januari 2022)