Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Maluku Tengah, pada 2024 mencapai Rp11,45 juta. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 5,28% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp10,76 juta .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2021 pasca covid tercatat mencapai 3,32%.
(Baca: Sektor Utama Penggerak Perekonomian di Kabupaten Sorong pada 2024)
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 431,31 ribu jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp25.983 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 458.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menjadi unggulan.
Sektor pertanian, kehutanan dan perikanan di Kabupaten Maluku Tengah merupakan sektor andalan dan menyumbang kontribusi terbesar PDRB pada 2024 lalu dengan nilai mencapai Rp2,72 jutajuta. PDRB ini tumbuh 2,96% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat Rp2,61 jutajuta.
Kemudian sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib tumbuh 6,34% menjadi Rp2,3 jutajuta kemudian diurutan berikutnya diikuti oleh PDRB sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor yang kali ini tumbuh 8,72% menjadi Rp1,66 jutajuta.
(Baca: Data Historis Rata - Rata Upah di Nusa Tenggara Barat Periode 2018-2023)
Sektor terakhir memberikan kontribusi di urutan lima besar adalah jasa pendidikan dengan PDRB Rp1,13 jutajuta. Sektor ini tercatat tumbuh 5,66% dibandingkan capaian tahun sebelumnya dengan angka Rp1,07 jutajuta.
Distribusi PDRB di Kabupaten Maluku Tengah pada 2024
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Maluku Tengah ini adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dengan kontribusi mencapai 23,37%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib, sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, sektor industri pengolahan, dan sektor jasa pendidikan.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum,Sektor Pertambangan dan Penggalian,Sektor Real Estate,Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang dan Sektor Pengadaan Listrik dan Gas.