Survei lembaga think tank asal Australia Lowy Institute menemukan masyarakat Indonesia lebih memercayai militer sebagai sumber informasi yang akurat dan adil, ketimbang ilmuan dan media.
Tercatat, sebanyak 94% responden mengatakan memercayai militer sebagai sumber informasi yang akurat dan adil. Rinciannya, 53% responden sangat setuju, 41% responden agak setuju, 5% responden tak terlalu setuju, dan 1% sangat tidak setuju terkait hal tersebut.
Masyarakat juga percaya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai sumber informasi yang akurat dan adil. Persentasenya mencapai 92%, yang terdiri dari 53% responden sangat setuju, 39% responden agak setuju, 7% responden tak terlalu setuju, dan 1% sangat tidak setuju terkait hal tersebut.
Sementara itu, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap sumber informasi yang akurat dan adil kepada ilmuan dan media lebih rendah. Tercatat, tingkat kepercayaan kepada ilmuan dan pakar sebesar 90% dan media sebesar 67%.
Diikuti oleh tingkat kepercayaan masyarakat kepada teman dan keluarga sebagai sumber informasi yang akurat sebanyak 88%, organisasi/pemimpin agama (87%), dan polisi (81%).
Dalam laporan ini juga menunjukkan, hanya ada 56% responden yang memercayai influencer dan selebriti sebagai sumber informasi yang akurat dan adil. Rinciannya, 11% responden sangat setuju, 45% responden agak setuju, 38% responden tak terlalu setuju, dan 6% sangat tidak setuju terkait hal tersebut.
Survei ini dilakukan terhadap 3.000 responden di Indonesia pada 29 November -24 Desember 2021 lalu. Survei ini dilakukan dengan melakukan jejak pendapat dengan metode random sample, serta memiliki margin of error sebesar 1,8%.
(Baca: Indeks Lowy Institute: Kekuatan Indonesia di Bawah Singapura)