1.839 Titik Panas Terdeteksi di Indonesia Dalam 24 Jam Terakhir (Minggu, 24 Agustus 2025)

1
Irfan Fadhlurrahman 24/08/2025 11:31 WIB
Image Loader
Memuat...
10 Provinsi dengan Jumlah Titik Panas Terbanyak di Indonesia 24 Jam Terakhir
databoks logo
  • A Kecil
  • A Sedang
  • A Besar

Berdasarkan sistem pemantauan kebakaran hutan dan lahan SiPongi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pemantauan 24 jam terakhir menunjukkan ada 1.839 titik panas (hotspot) terdeteksi di Indonesia. Jumlah titik panas ini bertambah 506 titik dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Data tersebut merupakan hasil pencitraan satelit Terra/Aqua, SNPP, dan NOAA yang diakses pada Minggu (24/8/2025) pukul 11.31 WIB. Dari 1.839 titik panas terdeteksi, 35 titik dengan tingkat kepercayaan hotspot tinggi, 1761 titik skala sedang, dan 43 titik skala rendah.

Tingkat kepercayaan hotspot terbagi menjadi 3 skala. Skala rendah memiliki rentang 0 - 29, skala sedang 30 - 79, dan skala tinggi 80 - 100. Semakin tinggi tingkat kepercayaan hotspot, semakin tinggi juga kemungkinan wilayah tertentu terjadi kebakaran hutan dan lahan.

(Baca: Bencana Alam Terkait Perubahan Iklim Meningkat di Skala Global)

Titik panas terdeteksi paling banyak berada di Kalimantan Barat sebanyak 1224 titik. Nusa Tenggara Timur menempati posisi kedua jumlah titik panas terbanyak dengan 139 titik. Sumatera Utara berada di posisi ketiga sebanyak 111 titik panas.

Sebanyak 50 titik panas terdeteksi di Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat menyusul dengan 50 titik panas, serta Aceh dan Kepulauan Bangka Belitung masing-masing memiliki 46 dan 40 titik panas terdeteksi.

Titik panas merupakan titik koordinat suatu daerah yang memiliki temperatur permukaan lebih tinggi dibandingkan sekitarnya, dan bukan jumlah kejadian kebakaran hutan dan lahan.

Namun, banyaknya jumlah titik panas dan bergerombol pada suatu wilayah mengindikasikan adanya kejadian kebakaran hutan dan lahan. Artinya, data titik panas hasil deteksi satelit penginderaan jauh masih paling efektif dalam memantau kebakaran hutan dan lahan untuk wilayah yang luas.

(Baca: Banjir Dominasi Bencana Alam di Indonesia Akhir Februari 2024)

Data Stories Terkini
Databoks Premium

Data Populer

Loading...