Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, prevalensi ketidakcukupan pangan (Prevalence of Undernourishment/PoU) di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah sebesar 10,63% pada 2023.
Angka tersebut turun 0,05% dari tahun sebelumnya sebesar 10,68%, sedangkan dalam 5 tahun terakhir naik 1,29%.
Rata-rata PoU Indonesia sebesar 8,53% pada 2023. Berarti, PoU di Kabupaten Karanganyar lebih tinggi dibanding rata-rata nasional.
Menurut Badan Pangan Nasional (Bapanas), PoU merupakan suatu kondisi seseorang, secara regular, mengkonsumsi jumlah makanan yang tidak cukup untuk memenuhi energi yang dibutuhkan untuk hidup normal, aktif, dan sehat. Indikator tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk melihat kondisi kerawanan pangan dan gizi.
Ini artinya, penduduk di Kabupaten Karanganyar yang mengkonsumsi makanan, tetapi kebutuhan energinya kurang, tidak sampai 10,63% dari total penduduk.
Dibanding 34 kabupaten/kota lain di Provinsi Jawa Tengah, PoU di Kabupaten Karanganyar ada di urutan ke-20. Wilayah dengan PoU terendah (urutan teratas) yakni Kota Salatiga (5,83%) dan tertinggi (urutan terakhir) yakni Kabupaten Purworejo (14,71%).
Berikut ini daftar PoU terendah di 10 kabupaten/kota Provinsi Jawa Tengah pada 2023.
- Kota Salatiga: 5,83%
- Kabupaten Pekalongan: 6,73%
- Kota Semarang: 6,81%
- Kota Tegal: 7,16%
- Kota Pekalongan: 7,76%
- Kabupaten Demak: 7,77%
- Kabupaten Pati: 7,78%
- Kota Surakarta: 7,92%
- Kabupaten Semarang: 8,28%
- Kabupaten Kudus: 8,36%
(Baca: Kep. Bangka Belitung Catatkan Garis Kemiskinan Non Makanan Perdesaan Tertinggi)