Gunung Semeru di Jawa Timur kembali erupsi pada Selasa (1/10/2024) pukul 23.42 WIB. Dalam sepekan terakhir, Gunung Semeru sudah erupsi 13 kali.
Berdasarkan informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, tinggi kolom abu teramati mencapai 500 meter di atas puncak (4.176 meter di atas permukaan laut).
Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah utara. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 milimeter dan durasi 148 detik.
(Baca: 55 Bencana Terjadi pada Tengah September 2023, Karhutla Mendominasi)
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Semeru di Level II (Waspada). Pengamatan kegempaan pada 1 Oktober 2024 pukul 00.00-23.59 WIB menunjukkan terjadi 54 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 10-23 milimeter dan lama gempa 60-163 detik.
Kemudian, 8 kali gempa guguran dengan amplitudo 2-10 mm dan lama gempa 50-134 detik serta 13 kali gempa hembusan dengan amplitudo 2-8 milimeter dan lama gempa 28-72 detik.
PVMBG menghimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 kilometer dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
Selama tahun 2024, MAGMA Indonesia telah merekam 4.255 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Ibu di Maluku Utara paling banyak erupsi (1.790 kali letusan) sedangkan Gunung Semeru erupsi 1386 kali.
(Baca: Titik Panas Karhutla di Sumsel Bertambah pada Pertengahan Oktober 2023)