Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kota Sibolga pada tahun 2024 sebesar 11,39%, sedikit menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 11,42%. Jumlah penduduk miskin tercatat 9.990 jiwa dari total 99.747 jiwa.
Dibandingkan kabupaten/kota lain di Pulau Sumatera, Kota Sibolga menempati urutan ke-48 dalam persentase kemiskinan dan urutan ke-194 secara nasional. Pertumbuhan persentase kemiskinan di Kota Sibolga mengalami penurunan sebesar 0,26% pada tahun terakhir.
(Baca: Jumlah Penduduk Menurut Umur di Kab. Bangka Barat | 2024)
Secara historis, persentase kemiskinan tertinggi di Kota Sibolga terjadi pada tahun 2008, yaitu 17,67%, dengan pertumbuhan tertinggi 81,6%. Tingkat kemiskinan terendah terjadi pada tahun 2004, yaitu 9,01%. Dibandingkan rata-rata 3 tahun terakhir (2022-2024) sebesar 11,43%, angka kemiskinan saat ini sedikit lebih rendah. Namun, jika dibandingkan rata-rata 5 tahun terakhir (2020-2024) sebesar 11,80%, angka kemiskinan saat ini lebih rendah. Secara nasional, peringkat Kota Sibolga fluktuatif, dengan peringkat terbaik ke-189 pada tahun 2008 dan peringkat terendah ke-343 pada tahun 2007.
Jika dibandingkan dengan kabupaten/kota tetangga di Sumatera Utara yang memiliki persentase kemiskinan berdekatan, Kota Sibolga berada di antara Kabupaten Batu Bara (10,94%) dan Kabupaten Samosir (11,63%).
Kabupaten Batu Bara
Persentase kemiskinan di Kabupaten Batu Bara mencapai 10,94%, menduduki peringkat ke-204 se-Indonesia. Jumlah penduduk miskinnya mencapai 47.660 jiwa dari total penduduk 465.286 jiwa. Garis kemiskinan di kabupaten ini tercatat sebesar Rp 591.201,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 108,19 juta per tahun, pertumbuhan ekonomi tercatat 6,41%. Kabupaten Batu Bara mencatatkan pertumbuhan jumlah penduduk 2,51%.
Kabupaten Labuhan Batu Utara
Kabupaten ini memiliki persentase kemiskinan 8,98%, dengan peringkat ke-268 secara nasional. Jumlah penduduk miskinnya mencapai 34.000 jiwa dari total penduduk 398.860 jiwa. Garis kemiskinan berada di angka Rp 607.292,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita tercatat sebesar Rp 89,50 juta per tahun. Kabupaten Labuhan Batu Utara mengalami pertumbuhan jumlah penduduk 0,38%.
(Baca: Jumlah Penduduk Menurut Umur di Kab. Seram Bagian Barat | 2024)
Kabupaten Langkat
Persentase kemiskinan di Kabupaten Langkat adalah 9,04%, menempatkannya pada peringkat ke-264 di Indonesia. Jumlah penduduk miskin mencapai 96.540 jiwa, dari total populasi 1.109.248 jiwa. Garis kemiskinan di kabupaten ini tercatat Rp 507.996,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 57,86 juta per tahun dengan pertumbuhan ekonomi 9,84%. Pertumbuhan jumlah penduduk Langkat tercatat 0,96%.
Kabupaten Samosir
Dengan persentase kemiskinan 11,63%, Kabupaten Samosir menduduki peringkat ke-187 se-Indonesia. Jumlah penduduk miskin mencapai 14.850 jiwa dari total 148.123 jiwa. Garis kemiskinan tercatat sebesar Rp 455.397,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 42,64 juta per tahun. Pertumbuhan jumlah penduduk di Kabupaten Samosir mencapai 2,87%.
Kota Tanjung Balai
Persentase kemiskinan di Kota Tanjung Balai mencapai 11,97%, menempatkannya pada peringkat ke-170 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 22.250 jiwa dari total penduduk 186.150 jiwa. Garis kemiskinan tercatat Rp 592.573,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 65,76 juta per tahun dengan pertumbuhan ekonomi 7,45%. Pertumbuhan jumlah penduduk mencapai 2,63%.
Kabupaten Tapanuli Tengah
Kabupaten ini mencatatkan persentase kemiskinan sebesar 11,80%, menduduki peringkat ke-181 di Indonesia. Jumlah penduduk miskinnya mencapai 49.210 jiwa dari total populasi 367.798 jiwa. Garis kemiskinan tercatat Rp 527.227,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 34,62 juta per tahun. Kabupaten Tapanuli Tengah mengalami pertumbuhan jumlah penduduk 0,22%.